Day 11
Jakarta, 3 November 2005
Saya benar - benar marah,kamu pikir saja sendiri, siapa yang ga marah dibilang tukang kasih harapan palsu.hari ini saya menghindari kamu terus, rasanya muka kamu ga menunjukan perasaan bersalah tiap kali saya liat. bikin saya tambah kesal.
Day 12
Jakarta, 4 November 2005
Saya rasa saya sudah mulai gila, ini kan ide kamu nulis jurnal dan saya marah sama kamu, tapi kenapa tetep saya lanjutin jurnal ini.
Day 13
Jakarta, 5 November 2005
Tiba - tiba kamu cegat saya waktu saya mau pulang. menurut saya kamu musti ke psikiater karna kamu agak kelainan jiwa. tiba - tiba kamu tanya "kamu marah?kenapa?kalau marah bilang jangan diam saja." rasanya saya pengen tendang muka kamu. "maaf de kalau kamu marah, saya ga sungguh - sungguh bilang itu." gampang ya minta maaf.
Day 14
Jakarta, 6 November 2005
Hari ini saya melewati tidur yang sangat panjang, saya bangun jam 12 malam. waktu saya liat handphone ada 47 sms, semua dari kamu. semua isinya "maafin saya" dan sms terakhir "saya benar - benar minta maaf, saya ga maksud bilang kamu tukang beri harapan palsu, saya benar - benar ga sungguh - sungguh." ah dasar, kamu kan pernah saya kasih tahu kelemahan saya, saya bakal langsung maafin seseorang kalau dia minta maaf, beruntung kamu. dan sebenarnya saya juga kangen ngobrol sama kamu.
Monday, January 25, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment